Saturday 13 February 2016

Pengalaman Saya Berdagang Sandal Anak di Gasibu Bandung



                                                   
Be A Enterpreuneur 


Satu Karung sandal sudah rapi terbungkus. Payung ukuran jumbo sudah berdiri disampingnya.

Yaap,  saya  sedang mempersiapkan dagangan untuk hari minggu besok.

Saya mencoba terjun di business retail, menjadi  pedagang sandal anak di pasar kaget gasibu.  Mencoba untuk percaya diri.  Saya berjualan sandal anak complete, sandal anak laki 2 & perempuan.


Pasar Kaget Gasibu / Monju




Sebenarnya udah dari dulu banget pengen jualan disini, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Ternyata, kita tinggal konfirmasi pada petugas disana bahwa kita akan berdagang disana, mencari tempat yang belum ditempati orang lalu membayar karcis 7 ribu perak saja setiap kali berdagang. 

Berjualan cuma di hari minggu saja. Dari jam 6 pagi,  saya sudah stand by. Tidak mudah lho ternyata untuk  menjadi seorang pedagang.


Home Industri di daerah Cibaduyut 



Di produksi sendiri oleh adik ipar saya. Sebenarnya dia memproduksi banyak sandal untuk berbagai ukuran lengkap mulai dari ukuran sandal untuk anak yang baru bisa berjalan sampai dengan ukuran orang dewasa. 

Hanya saja, ada yang di buat limited. Sandal anak bergambar kartun seperti frozen, doraemon, spiderman, superman  dll.  Dan itu adalah item yang saya pilih. Stok barang terbatas, tapi alhamdulillah ludes. 



Suatu proses yang panjang & melelahkan .



Karena itu , sudah hampir setahun berjualan di sini, saya belum sukses... masih begitu begitu aja. Aset barang belum bertambah karena modal seadanya,  semampunya.
Saya tidak mau membebani diri sendiri dengan utang piutang untuk menambah modal usaha.



Para pedagang kaki lima di gasibu ini sebenarnya sudah di alihkan lokasinya ke areal monumen perjuangan.
Sampai sekarang masih dalam taraf penataan.


Ingin memproduksi Sandal buatan sendiri 



Banyak nya kepala di bagian produksi, akhirnya tidak bisa bertahan lama home industri ini. Padahal, laku banget sandal nya.

Bukan sebuah inovasi. Tapi saya ingin melakukannya,  membuat sandal buatan sendiri. Mulai dari desain, pemotongan cetakan, menempelkan gambar, menghaluskan produk dan merapikannya.


Home Industri adik ipar saya akhirnya tutup. Sayang banget, padahal produk nya bagus dengan harga worth it untuk market retail.

Sayapun, mencari home industri lain yang sesuai dengan kriteria. Harga beli murah tapi kualitas toko. Bisa dibilang hampir tidak ada . Kebanyakan, hasil produksi jelek dengan harga beli mahal. Susah dong buat saya untuk menjual nya.

Akhirnya, ketemu sama salah satu home industri di Surabaya dan Sidoarjo. Harga beli murah, produk sandal nya bagus dan kualitas OK.

Dikirim via kereta api one night service, yang dari Surabaya. Sedangkan yang dari Sidoarjo pengiriman nya via Ekspedisi Dakota, ±1 minggu nyampe ke Bandung. Gpp. Saya bisa untung ±40% dari modal.

Lagi² kendala nya ada di modal. Tidak mengandalkan pinjaman, tapi seadanya yang ada di tangan. No Problem buat saya. Kelak kalau pun ada yang nawarin pinjaman pun ga akan saya terima. 


Update terbaru... 2 Desember 2022

Di tahun 2016,..
Saya berhenti jualan sandal di gasibu. Faktor utama nya adalah distributor utama yang dari Surabaya & Sidoarjo itu sudah berhenti produksi.

Hal ini mempengaruhi jual beli dagang sandal anak yang saya kerjakan ini. Karena, sandal buatan mereka yang cepat laku nya . Selain karena harga nya lebih dari worth it yang saya dapat.

Sayang sekali..